ANALISIS INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH ATAS TANAH DALAM MEWUJUDKAN TATA KELOLA ASET DAERAH YANG BAIK
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis inventarisasi barang milik daerah atas tanah pada Pemerintah Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data yang digunakan bersumber dari data primer berupa wawancara dan data sekunder melalui dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengelolaan Barang Milik Daerah Pemerintah Kota Kendari sudah berjalan dengan baik namun belum sepenuhnya sesuai dengan Permendagri Nomor 19 Tahun 2016. Hal ini dapat dilihat dari proses inventarisasi barang milik daerah, dapat dikatakan bahwa kegiatan inventarisasi dalam pengelolaan aset tanah belum baik dikarenakan: 1) Pendataan aset yang belum sepenuhnya diselesaikan karena masih adanya aset tanah kurang tertib administrasi terhadap aset tanah seperti masih banyak tanah milik Pemerintah Kota Kendari yang tidak memiliki bukti kepemilikan yang sah sebanyak 786 bidang tanah. 2) Pencatatan aset, kendala yang dihadapi terkait dengan barang-barang yang sulit diidentifikasi, sehingga proses inventarisasi dilakukan secara bertahap. Seringkali terdapat perbedaan antara catatan yang ada dengan kondisi asli di lapangan. 3) Pelaporan aset, kendala yang dihadapi terkait aplikasi inventarisasi, khususnya saat melakukan pemindaian barcode atas barang-barang yang akan diinventarisasi. Ketika berada di daerah-daerah dengan jaringan yang tidak bagus atau sulit dijangkau, pemindaian barcode tidak dapat dilakukan karena aplikasi membutuhkan koneksi jaringan sehingga pelaporan dilaporkan secara manual.
This research aims to determine and analyze the inventory of local government assets on land in Kendari City. The research used a qualitative descriptive method with the data sourced from primary data through interviews and secondary data through documentation. The results showed that the Management of Local Government Asset of Kendari City was operating well but is not yet fully compliant with Permendagri Number 19 of 2016. This can be seen from the inventory process of regional property, it can be said that inventory activities in land asset management are not yet good because: 1) Asset data collection has not been fully completed because there are still land assets that lack orderly administration of land assets, such as there is still a lot of land belonging to the Kendari City Government that does not have legal proof of ownership, totaling 786 plots of land. 2) Asset recording, the obstacles faced are related to items that are difficult to identify, so the inventory process is carried out in stages. Often there are differences between existing records and original conditions in the field. 3) Asset reporting, obstacles faced regarding the inventory application, especially when scanning barcodes for items to be inventoried. When in areas with poor networks or difficult to reach, barcode scanning cannot be done because the application requires a network connection so reporting is done manually.